BAB III PERENCANAAN FONDASI



BAB III
PERENCANAAN FONDASI
Pengertian Fondasi
Fondasi adalah bagian dari struktur bangunan yang menahan beban bangunan dan meneruskannya ke tanah dasar.
Pemilihan fondasi menyesuaikan keadaan dan sifat tanah dasarnya yang meliputi : jenis tanah, daya dukung tanah, dan muka air tanah.

Jenis Fondasi

Secara garis besar, fondasi dibagi menjadi 2 :

1. Fondasi dangkal, tanah keras terletak pada kedalaman dangkal.

2. Fondasi dalam : tanah keras terletak pada kedalaman yang dalam.


Fondasi dangkal
Fondasi menerus
Fondasi telapak
Fondasi rakit

Fondasi Menerus (Staal)

Fondasi telapak


Fondasi Rakit


Fondasi dalam
Fondasi sumuran
Fondasi tiang



Fondasi Sumuran




Fondasi Tiang


Pemeriksaan Tanah
Pemerikasaan tanah diperlukan untuk menentukan jenis, ukuran dan daya dukung fondasi.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi:
Pemeriksaan jenis tanah
Pemeriksaan daya dukung/ tegangan dukung tanah
Pemeriksaan keadaan air tanah
Pemeriksaan jenis tanah
Pemeriksaan jenis tanah dilakukan untuk mengetahui kondisi tanah secara visual, dan mengetahui nilai indek propertis tanah (g, f, c).
Pemeriksaan kondisi tanah secara visual, dapat dilakukan dengan menggali tanah pada kedalaman tertentu, kemudian melihat kondisi tanah. Sedangkan pemeriksaan indek propertis tanah dilakukan dengan pengujian di laboratorium, terhadap sampel tanah yang diambil dari lokasi proyek.
Pemeriksaan daya dukung tanah
Pemeriksaan daya dukung tanah dapat dilakukan dengan 2 cara:

- Analisis hasil pengujian laboratorium

Melakukan analisis dengan pendekatan empiris terhadap data-data indek propertis tanah yang diperoleh dari pengujian di laboratorium.

- Pemeriksaan langsung di lapangan

Dengan menggunakan alat yang dibawa kelapangan (sondir atau SPT). Dari data yang diperoleh, dilakukan analisis untuk diketahui daya dukung tanah.

Pemeriksaan Air Tanah
Pemeriksaan kedalaman air tanah dapat dilakukan dengan pengeboran atau dapat dilihat dari sumur terdekat dari dilokasi proyek.
Air tanah, mempengaruhi daya dukung tanah, dan mempengaruhi pemilihan bahan untuk fondasi (air yang mangandung asam harus menggunakan semen khusus)
Perencanaan Fondasi Menerus/ Batu Kali
Perencanaan fondasi batu kali adalah analisis dimensi fondasi meliputi tinggi dan lebarnya.
Data yang dibutuhkan adalah berat yang ditahan fondasi per 1 satuan panjang (meter) dan nilai daya dukung tanah.
Ketinggian fondasi diasumsikan terlebih dahulu
Contoh: Rencanakan dimensi fondasi !



Diketahui :
Berat volume pasangan batu bata : 1800 kg/m3
Berat volume pasangan batu kali : 2200 kg/m3
Berat volume pasangan beton bertulang : 2400 kg/m3
Berat atap : 80 kg/m2
Daya dukung tanah (σ) : 0.85 kg/cm2
Perhitungan beban:

Beban yang diteruskan ke kolom dihitung

perluasan yang ditahan kolom:

Beban atap = 3 x 5,77 x 80

= 1384,8 kg

Beban ring balk = 3 x 0.15 x 0.15 x 2400

= 162 kg

Beban yang diteruskan ke sloof & tanah dihitung permeter panjang:
Dinding = 1 x 0.15 x 3.5 x 1800

= 945 kg

Kolom (1 klm) = 0.15 x 0.15 x 3.35 x 2400

= 180,9 kg

Sloof = 1 x 0.20 x 0.15 x 2400

= 72 kg

Fondasi = (0.25 + 1)/2 x 0.8 x 2200

= 1100

Berat total fondasi per meter panjang = 3844.7 kg


Perhitungan lebar fondasi

B = 76.89 cm

= 80 cm

Contoh 2 :

Diket :

Muatan atap + tembok = 3 ton/m1
Berat sendiri fondasi = 1 ton/m1
Kekuatan tanah (σ) = 0,5 kg/cm2

Hitunglah lebar bagian bawah fondasi !

Penyelesaian :
Muatan atap + tembok = 3 ton/m1
Berat sendiri fondasi = 1 ton/m1

Jumlah beban = 4 ton/m1






Pengen penjelasan lebih menarik lagi download ajah modulnya....^-^